Apa itu Dropshipper ??? Apa itu Reseller ???

08 Februari

Akhir-akhir ini di dunia online sering kita mendengar istilah dropshipper, ada yang menyebutnya dropship atau dropshipping, namun pada dasranya istilah tersebut mengandung arti tujuan yg sama.
Padahal sebelumnya kita juga sering mendengar istilah reseller.. jadi tambah bingung khan ?? 

Baiklah, tanpa panjang lebar akan kami jabarkan masing-masing istilah tersebut...

RESELLER
Adalah seseorang yang menjual kembali barang yang sudah dibelinya kepada end user atau pembeli akhir. Jadi, reseller akan mencari dan membeli barang dari grosir atau distributor yang bisa mensupply produk untuknya, kemudian menyetoknya, lalu menjualnya dengan harga lebih tinggi dari harga beli yang didapatkannya untuk mendapatkan keuntungan.

DROPSHIPPER
Adalah rantai jual-beli antara grosir – pengecer – pembeli , di mana pengecer tidak menyimpan barang dalam bentuk stock, tetapi hanya mentransfer pesanan pembeli dan rincian pengirimannya kepada grosir. Setelah pengecer menerima pembayaran dari pembeli, pengecer memesan pesanan yang sama dari pembeli ke grosir. Kemudian setelah mengambil selisih harga sebagai keuntungan langsung pengecer, pengecer membayar pesanan kepada grosir dan grosir langsung mengirim pesanan kepada pembeli.

nah.. mulai paham khan.. :D oke kita lanjut biar lebih paham

Antara sistim dropshipper dan reseller masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya..

RESELLER
Keuntungan menjadi reseller :
  1. Bisa mengelola stok dan melakukan audit terhadap ketersediaan barang yang dijualnya,
  2. Bisa menentukan harga jual sesuai keinginan,
  3. Menawarkan barang secara langsung dengan memperlihatkan produknya,
  4. Harga yang didapatkan lebih murah daripada dropshipper,
  5. Bisa menjual secara langsung maupun melalui media internet.
Kekurangan menjadi reseller :
  1. Harus memiliki modal yang cukup,
  2. Memiliki resiko jika produk tidak laku / tidak terjual,
  3. Kerepotan dengan proses pelayanan terhadap konsumen.

DROPSHIPPER
Keuntungan menjadi dropshipper :
  1. Tidak memerlukan modal, 
  2. Tidak perlu menyetok barang,
  3. Tidak dibingungkan dengan proses packaging ataupun pengiriman barang
Kekurangan menjadi dropshipper :
  1. Kadang tidak memiliki product knowledge yang baik, karena produk tidak dimilikinya,
  2. Promosi secara langsung kurang efektif karena tidak memiliki produk fisiknya.


Artikel Terkait

Previous
Next Post »